Sabtu, 28 November 2015

Late Holiday in KL

Akhirnya tugas ini selesai juga Alhamdulillah....


Rencan teman-teman BP untuk rekreasi pake pesawat seperti yang direncanakan 2 tahun yang lalu akhirya terlaksana juga. Bahkan bukan cuma pake pesawat tapi juga pake passport. 17 - 19 Juli 2009 teman2 BP dan ex BP holiday in KL.


Perjalanan ini rada-rada spekulasi, mulai dari anggaran, proses booking pesawat dan booking travel semuanya bikin hati dag dig dug terus...


Anggaran

Konsep awal dari rekreasi ini adalah rekreasi yang murah dan meringankan, dengan kebijakan non fiskal bagi pemilik NPWP membuat rekreasi ini semakin mungkin untuk dilaksanakan, tinggal beli ticket pesawat, hotel dan city tour. Nah, ini yang rada ribet harus menyusun anggaran yang memudahkan temen2 untuk bisa berngkat dan bisa beli oleh-oleh , garingkan bisa pergi tapi ngak bisa beli oleh-oleh .....Alhamdulillah dengan segal perhitungan ini bisa diatasi...Pake konsep orba..he..he... subsisdi silang...


Booking Pesawat

Awalnya, mo pake Air Asia yang waktu itu sempet survey dapat harga cuman 400- an PP, tapi karena temen2 belum siap passportnya akhirnya gagal dapet harga promo ini. Proses searching promo fare dimulai, mulai dari Lion air, GIA, KLM, MAS dicek setiap hari.. Awalnya agak ragu pake 4 maskapai terkahir karena memang mereka bukan low cost carrier airline, suatu hari dapat harga yang murah dari MAS cuman US$ 6 basic fare-nya padahal diatasnya dia sudah US $ 36.....wah harus buru-buru di book neeh...masalah baru muncul, ternyata peserta belum fixed, padahal ini promo harus segera dibook karena kalo ngak tamatlah riwayat pergi ke KL, akhrnya dapat peserta tambahan dari unit lain...walaupun ada korban yang setelah di book ngak bisa berangkat karena ada agenda mendadak... Kenapa harus harus ada peserta tambahan ?, ini semata-mata memenuhi quota tour yang minimal 20 pax.


Kekahawatiran lain muncul, biasanya saya beli ticket by on line atau ondesk, berhubung kontak MAS Jakarta ngak pernah berhasil akhirnya kontak MAS BAndung sama mbak Lusi, karena belinya di MAS Bandung, terpaksa harus trasfer uang kebandung dan ticket by email, setelah di trasfer muncul keraguan bener ngaknya ticket yang dikirim ini jangan-jangan ....he...he...he...he.... sorry mbak Lusi tapi wajar khan....sekali lagi sorry..........., setelah itu mulai cari temens dari MAS di FB, dan ketemu rada tenang sedikit..walaupun tetep aja ada worry....


πŸ“† Sabtu, 16 Safar 1437H / 28 November 2015

πŸ“š KELUARGA ISLAMI

πŸ“ Pemateri: Ustzh. Wulandari Eka Sari

πŸ“ LAPIS-LAPIS TUJUAN PENDIDIKAN  (TUJUAN PENDIDIKAN ) bag-1

πŸŒΏπŸŒΊπŸ‚πŸ€πŸŒΌπŸ„πŸŒ·πŸ

Ketika membahas tentang pendidikan anak, maka sejatinya kita adalah sedang membahas tentang Pendidikan Keluarga. Kenapa keluarga? Karena pendidikan itu berlaku madal hayah, seumur hidup. Pelakunya dalam keluarga inti adalah orang tua dan anak. Ketika orang tua menuntut anak untuk belajar, maka orang tua pun perlu belajar. Hakikat wahyu pertama yang diturunkan kepada Rasul saw 'iqro bismirobbika aladzi kholaq' merupakan prinsip bahwa pendidikan itu akan berlangsung sepanjang ruh masih melekat di raga.

Merangkai tujuan pendidikan di keluarga sama dengan menggali hakikat keberadaan manusia di bumi ini. Mengapa kita diciptakan? Apa tujuan penciptaan kita? Dari sanalah kita kemudian membuat turunan apa saja yang menjadi langkah demi langkah tujuan hidup kita. Sementara proses pendidikan adalah tools atau alat untuk menuju ke sana.

Seringkali dalam menjalani proses, kita kebingungan di tengah jalan. Berhenti dan bertanya, sebenarnya kita mau apa sih? Mau ke mana? Kita sudah melakukan ini dan itu, tapi mengapa begini jadinya? Trus habis ini apa lagi? Dan seabrek teka teki lainnya..

Ketika setiap hari kita berdoa "Robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qinaa 'adzabannar" sebenarnya kita pun setiap hari sudah mengucapkan tujuan hidup kita dan dengannya kita melakukan hal-hal untuk bisa meraihnya. Tujuan itu perlu diucapkan, diceritakan, disampaikan bahkan dituliskan.


Sekelumit kisah mimpi besar khalifah Umar bin Abdul Aziz. Umar bin Abdul Aziz adalah seorang pemuda yang sangat kuat bercita-cita. Ia memiliki mimpi-mimpi besar dalam hidupnya. Saat masih lajang, cita-citanya adalah menikahi Fatimah binti Abdul Malik bin Marwan, gadis cantik putri seorang khalifah. Ia persiapan dirinya dengan serius hingga cita-citanya terkabul. Mimpi besarnya yang lain adalah ingin menjadi Gubernur Madinah. Sebuah posisi prestius saat itu yang menjadi idaman keluarga besar Bani Umayah. Ia pun berusaha dengan kuat dan terwujudlah cita-citanya. Kemudian ia pun ingin menjadi seorang khalifah. Tekad yang kuatnya pun membawanya menjadi seorang khalifah. Masya Allah. Hingga ketika ia sampai pada cita-cita tertinggi yaitu masuk surga Allah. Maka upaya terkuatnya adalah dengan memilih gaya hidup baru yaitu : Zuhud. Itu ia lakukan semasa menjadi khalifah.

Umar bin Abdul Aziz muda tak segan mengurai mimpi besarnya. Semua itu mampu ia lakukan karena ia yakin kuasa Allah mampu mewujudkan mimpinya. Maka ketika kita merangkai tujuan-tujuan hidup kita, setinggi apapun, langkah selanjutnya sandarkan semuanya pada Allah. Karena hanya Allah yang Maha Mengetahui yang terbaik untuk kita.
 
Lalu apa tujuan keluarga kita? Tujuan kita memiliki keluarga? Tujuan kita memiliki anak? Tujuan pendidikan di keluarga kita?

(bersambung)


πŸŒΏπŸŒΊπŸ‚πŸ€πŸŒΌπŸ„πŸŒ·πŸπŸŒΉ

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

Selasa, 17 November 2009

Qurban terbaik....

Assalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1430H


QURBAN TERBAIK
Oleh : Jojo Wahyudi

Kuhentikan mobil tepat di ujung kandang tempat berjualan hewan Qurban.
Saat pintu mobil kubuka, bau tak sedap memenuhi rongga hidungku,
dengan spontan aku menutupnya dengan saputangan.
Suasana di tempat itu sangat ramai, dari para penjual yang hanya bersarung
hingga ibu-ibu berkerudung Majelis Taklim, tidak terkecuali anak-anak
yang ikut menemani orang tuanya melihat hewan yang akan di-Qurban-kan pada Idul Adha nanti,
sebuah pembelajaran yang cukup baik bagi anak-anak sejak dini
tentang pengorbanan NabiAllah Ibrahim & Nabi Ismail.

Aku masuk dalam kerumunan orang-orang yang sedang bertransaksi
memilih hewan yang akan di sembelih saat Qurban nanti.
Mataku tertuju pada seekor kambing coklat bertanduk panjang,
ukuran badannya besar melebihi kambing-kambing di sekitarnya.

" Berapa harga kambing yang itu pak ?" ujarku menunjuk kambing coklat tersebut.

" Yang coklat itu yang terbesar pak. Kambing Mega Super dua juta rupiah tidak kurang" kata si pedagang berpromosi
matanya berkeliling sambil tetap melayani calon pembeli lainnya.

" Tidak bisa turun pak?" kataku mencoba bernegosiasi.

" Tidak kurang tidak lebih, sekarang harga-harga serba mahal" si pedagang bertahan.

" Satu juta lima ratus ribu ya?" aku melakukan penawaran pertama

" Maaf pak, masih jauh." ujarnya cuek.

Aku menimbang-nimbang, apakah akan terus melakukan penawaran terendah
berharap si pedagang berubah pendirian dengan menurunkan harganya.

" Oke pak bagaimana kalau satu juta tujuh ratus lima puluh ribu?" kataku

" Masih belum nutup pak " ujarnya tetap cuek

" Yang sedang mahal kan harga minyak pak. Kenapa kambing ikut naik?"
ujarku berdalih mencoba melakukan penawaran termurah.

" Yah bapak, meskipun kambing gak minum minyak. Tapi dia gak bisa datang ke sini sendiri.
Tetap saja harus di angkut mobil pak, dan mobil bahan bakarnya bukan rumput"
kata si pedagang meledek.

Dalam hati aku berkata, alot juga pedagang satu ini. Tidak menawarkan harga selain
yang sudah di kemukakannya di awal tadi. Pandangan aku alihkan ke kambing lainnya
yang lebih kecil dari si coklat. Lumayan bila ada perbedaan harga lima ratus ribu.
Kebetulan dari tempat penjual kambing ini, aku berencana ke toko ban mobil.
Mengganti ban belakang yang sudah mulai terlihat halus tusirannya.
Kelebihan tersebut bisa untuk menambah budget ban yang harganya kini selangit.

" Kalau yang belang hitam putih itu berapa bang?" kataku kemudian

" Nah yang itu Super biasa. Satu juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah" katanya

Belum sempat aku menawar, di sebelahku berdiri seorang kakek menanyakan
harga kambing coklat Mega Super tadi.
Meskipun pakaian "korpri" yang ia kenakan lusuh, tetapi wajahnya masih terlihat segar.

" Gagah banget kambing itu. Berapa harganya mas?" katanya kagum

" Dua juta tidak kurang tidak lebih kek." kata si pedagang setengah malas menjawab
setelah melihat penampilan si kakek.

" Weleh larang men regane (mahal benar harganya) ?" kata si kakek dalam bahasa Purwokertoan
" bisa di tawar-kan ya mas ?" lanjutnya mencoba negosiasi juga.

" Cari kambing yang lain aja kek. " si pedagang terlihat semakin malas meladeni.

" Ora usah (tidak) mas. Aku arep sing apik lan gagah Qurban taun iki (Aku mau yang terbaik dan gagah untuk Qurban tahun ini)
Duit-e (uangnya) cukup kanggo (untuk) mbayar koq mas." katanya tetap bersemangat seraya mengeluarkan bungkusan
dari saku celananya. Bungkusan dari kain perca yang juga sudah lusuh itu di bukanya, enam belas lembar uang seratus ribuan
dan sembilan lembar uang lima puluh ribuan dikeluarkan dari dalamnya.
" Iki (ini) dua juta rupiah mas. Weduse (kambingnya) dianter ke rumah ya mas?" lanjutnya mantap tetapi tetap bersahaja.

Si pedagang kambing kaget, tidak terkecuali aku yang memperhatikannya sejak tadi.
Dengan wajah masih ragu tidak percaya si pedagang menerima uang yang disodorkan si kakek,
kemudian di hitungnya perlahan lembar demi lembar uang itu.

" Kek, ini ada lebih lima puluh ribu rupiah" si pedagang mengeluarkan selembar lima puluh ribuan

" Ora ono ongkos kirime tho...?" (Enggak ada ongkos kirimnya ya?) si kakek seakan tahu uang yang diberikannya berlebih

" Dua juta sudah termasuk ongkos kirim" si pedagang yg cukup jujur memberikan lima puluh ribu ke kakek
" mau di antar ke mana mbah?" (tiba-tiba panggilan kakek berubah menjadi mbah)

" Alhamdulillah, lewih (lebih) lima puluh ribu iso di tabung neh (bisa ditabung lagi)" kata si kakek sambil menerimanya
" tulung anterke ning deso cedak kono yo (tolong antar ke desa dekat itu ya),
sak sampene ning mburine (sesampainya di belakang) Masjid Baiturrohman,
takon ae umahe (tanya saja rumahnya) mbah Sutrimo pensiunan pegawe Pemda Pasir Mukti,
InsyaAllah bocah-bocah podo ngerti (InsyaAllah anak-anak sudah tahu)."

Setelah selesai bertransaksi dan membayar apa yang telah di sepakatinya, si kakek berjalan ke arah sebuah sepeda tua
yang di sandarkan pada sebatang pohon pisang, tidak jauh dari X-Trail milikku.
Perlahan di angkat dari sandaran, kemudian dengan sigap di kayuhnya tetap dengan semangat.

Entah perasaan apa lagi yang dapat kurasakan saat itu, semuanya berbalik ke arah berlawanan dalam pandanganku.
Kakek tua pensiunan pegawai Pemda yang hanya berkendara sepeda engkol,
sanggup membeli hewan Qurban yang terbaik untuk dirinya.
Aku tidak tahu persis berapa uang pensiunan PNS yang diterima setiap bulan oleh si kakek.
Yang aku tahu, di sekitar masjid Baiturrohman tidak ada rumah yang berdiri dengan mewah,
rata-rata penduduk sekitar desa Pasir Mukti hanya petani dan para pensiunan pegawai rendahan.
Yang pasti secara materi, sangatlah jauh di banding penghasilanku sebagai Manajer perusahaan swasta asing.
Yang sanggup membeli rumah di kawasan cukup bergengsi
Yang sanggup membeli kendaraan roda empat yang harga ban-nya saja cukup membeli seekor kambing Mega Super
Yang sanggup mempunyai hobby berkendara moge (motor gede) dan memilikinya
Yang sanggup membeli hewan Qurban dua ekor sapi sekaligus

Tapi apa yang aku pikirkan?
Aku hanya hendak membeli hewan Qurban yang jauh di bawah kemampuanku
yang harganya tidak lebih dari service rutin mobil X-Trail, kendaraanku di dunia fana.
Sementara untuk kendaraanku di akhirat kelak, aku berpikir seribu kali saat membelinya.

Ya Allah, Engkau yang Maha Membolak-balikan hati manusia
balikkan hati hambaMu yang tak pernah berSyukur ini
ke arah orang yang pandai menSyukuri nikmatMu

Senin, 06 Juli 2009

Song Of The Sea



Sebenarnya, yang paling berkesan datang ke negeri singa adalah opera pantai untuk anak-anak yang subhanallah bagus banget. Salut deh buat yang ngedesignnya. Kapan-kapan pengen juga ajak caca dan jihan nonton ikan-ikan yang menari. Sayangnya ketika direkam, videonya gak ada suaranya. Jadi ya percuma kalo diposting.



Merlion, lambangnya banget. Lumayan juga ambil foto disini. Cuma sayang, danaunya agak kotor pinggirnya. Untungnya tersembunyi di bawah jembatan.

Sampai ke sini? Gara-gara anti ni, tek Ezy yang doyan jalan-jalan. Tadinya sih gak mau ikut. Tapi karna visa mo diperpanjang, sayang juga kalau nanti-nanti gak bisa ikut. Kan katanya kesempatan gak dateng dua kali. Lumayan capek. Soalnya gak nginep. Tidur dalam kereta api. Paginya langsung masuk Lab. Uhhh..nasib.

Tapi, justru tek Ezy tuh yang paling gaya difoto. Lumayan deh, ngidupin suasana.









Minggu, 21 Juni 2009

Caca terima raport







Al hamdulillah, hari ini caca genap setahun di TKIT Ummul Quro dulu namanya TQT Ummul dibawah koordinasi Depag, setelah bergabung dengan DEPDIKNAS desember 2008 berubah nama jadi TKIT, btw secara muatan keagamaan ngak berubah tetap pada visi mencetak generasi Qur 'ani.

Ngak terasa udah setahun caca di TKIT UQ, banyak cerita yang sudah caca record di sini, mulai masuknya bolong-bolong sampe cerita lucu waktu dia akhirnya rajin ke sekolah, selidik punya selidik ternyata dia mulai punya teman dekat yaitu Afaf dan Khansa, ternyata suasana disekolah mempengaruhi mood anak berangkat ke Sekolah. Mudah-mudahan di TK B nanti Caca sekelas lagi sama soulmate nya ya....

Hasilnya cukup membanggakan lho... dari 91 item pengamatan 70,33% BB (Berkembag baik dan sesuai target pembelajaran), 25,27% PM (Ada peningkatan tapi belum mencapai target pembelajaran dan 4,40% BM (Belum memenuhi target pembelajaran) dan IQRO 1 halaman 10 dengan kriteria belum lancar, rinciannya sebagai berikut :
  1. Kemampuan dasar : 22,58% PM dan 77,42% BB
  2. Kemampuan dasar keislaman : 25,00% BM, 50,00% PM dan 2,00% BB
  3. Pembentukan prilaku : 7,69% PM dan 92,31% BB

Secara umum (menurut ayah ya .... yang bukan psikolog, kalo ada psikolog yang baca plis komennnya ya.) dapat disimpulkan bahwa Caca sudah memiliki basic attitute yang relatif baik atau bahkan sangat baik ini ditunjukkan dengan pembentukan prilakunya yang dominan BB, sedangkan terkait dengan hal pembelajaran atau intelectual ability sepertinya caca memang harus lebih banyak diasah, dua kemampuan yang lain merepresentasikan hal ini. Detilnya sebagai berikut :

  1. Kemampuan dasar, Kemampuan ini terdirri dari (a) Kemampuan bahasa : untuk point ini 46,67% PM dan 53,33% BB (b) Kemampuan kognitif : untuk point ini 19,05% PM dan 80,95% BB (c) Kemampuan Psikomotorik : untuk point ini 8,33% PM dan 91,67% BB (d) Kemampuan Seni : untuk point ini 14,29% PM dan 85,71% BB. Dari hal ini terlihat area of improvementnya dominan di kemampuan bahasa dan kognitif. Jika melihat item detilnya sepertinya caca kurang berani untuk bercerita.....wah padahal di rumah doyan ngomong lho.....

  2. Kemampuan dasar keislaman, nah di titik ini ayah harus introspeksi diri neeh karena memang ayah belum sempet ngontrol tugas ayah yang satu ini...maaf ya ca !! ....hafalan quran dari 4 surat pendek hafal 2 surat, tapi surat pendek yang ngak disebutkan di raport ternyata caca malah hafal, doa harian ok 4 hafal, hadits pilihan 3 hafal 2 tidak, praktek ibadah ok. Nah kalo kriteria ini kayaknya orang tua harung banyak bercermin ...he...he....

Dua kemampuan terakhir menurut ayah, ini adalah memang proses pembelajaran yang sukses tidaknya tergantung banyak hal, tetapi diatas semua itu caca sudah punya modal yang lebih dari cukup dan menurut ayah sangat esensi yaitu attitude.....

Terima kasih buat semua yang terlibat dalam pembentukkan caca selama ini khususnya Bici, Enek, Ajong, Uwa Bekasi (2-2nya yang sering direpotin) kak pintang, ayah dan bunda cuma bisa bilang tks dan semoga menjadi pemberat amal kebaikan ...

Dan buat caca, selamat ya....besok udah di TK B lho...rajin-rajin sekolan biar semakin pandai dan sholehah......




Sabtu, 20 Juni 2009

TINGKATAN CINTA

1. Cinta kepada Allah swt
Cinta kepada Allah swt harus diletakkan pada urutan pertama cinta yang dimiliki oleh seorang manusia. Semakin kita mencintai Allah swt, Allah akan lebih mencintai kita. Tidak ada kata cinta bertepuk sebelah tangan jika kita mencintai Allah swt.

Allah swt mengajarkan Rasulullah bagaimana cara mencintai Allah (karena rasa cinta itu datangnya dari Allah swt), yaitu melalui doa yang hendaknya senantiasa diucapkan:
"Ya Allah, berikanlah perasaan cinta kepadaMu, kepada orang-orang yang mencintaiMu, dan kepada amal-amal yang dapat menghantarkanku kepada cinta kepadaMu."

Amal-amal tersebut seperti membaca alquran, dzikir, zakat, dll.

2. Cinta kepada Rasulullah
Tanda bahwa seseorang meletakkan cinta kepada Allah swt sebagai urutan teratas adalah dia akan mencintai RasulNya.

3. Cinta kepada orang-orang yang beriman
Cinta yang muncul kepada orang-orang yang beriman ditandai dengan adanya perasaan rindu dan kasih sayang, sehingga kita akan selalu ingin bertemu dan berkumpul di majelis-majelis yang diridhoi Allah swt.

4. Cinta kepada orang muslim
Cinta ini akan memberikan rasa ukhuwah terhadap sesama muslim.

5. Cinta kepada manusia, tanpa melihat orang tersebut kafir atau tidak dengan tujuan berdakwah.

6. Kecenderungan cinta kepada benda-benda (harta)

Selasa, 16 Juni 2009

MAHABBATULLAH

Cinta. Sesungguhnya cinta itu fitrah. Jika kehidupan didasari cinta, pasti akan terasa lebih indah. Tetapi, kita mesti berhati-hati jika cinta itu diliputi syahwat. Suatu saat pasti akan menjadi racun.
Sebagai seorang muslim, sudah sepatutnya kita menjadikan cinta terhadap Allah swt di atas segala-galanya, yang tersirat dalam firman Allah swt di dalam QS At-Taubah : 24.

Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.”

Cinta memang suatu anugerah yang diberikan Allah swt kepada hamba-Nya, seperti yang Allah swt sampaikan melalui firman-Nya :

“Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” QS Ali Imran : 14

Tetapi, jangan sampai cinta terhadap keluarga melalaikan kita terhadap Allah.

HAKIKAT CINTA

1. Cinta berdasarkan syariat
Cinta yang didasari oleh syariat akan memunculkan keimanan dan cinta terhadap Allah swt berada di atas cinta terhadap manusia dan harta.


2. Cinta berdasarkan ghoiru syariat
Cinta yang didasari oleh ghoiru syariat (bukan syariat) akan memunculkan syahwat dan tidak meletakkan cinta terhadap Allah swt diatas segalanya. Sehingga apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan, cinta tersebut akan menjadi racun bagi diri yang memilikinya dan akan membawa manusia pada kehancuran.


Ada baiknya jika kita melakukan muhasabah dalam rangka mengoreksi diri apakah cinta yang kita miliki terhadap keluarga didasari oleh syahwat.


TANDA-TANDA CINTA (AL’ALAMAH AL HUB)

1. Senantiasa ingat (Kasrah adzdzikr)
Jika kita mencintai seseorang, maka kita akan senantiasa mengingatnya, selalu merinduinya, berdebar jika bertemu, merasa tentram jika bersamanya dan menyebut namanya saja terasa indah, menyenangkan hati dan membuat kita selalu tersenyum.
Demikian juga jika kita mencintai Allah swt. Bahkan kita dapat merasakan lebih dari itu semua. Kita senantiasa mengingat-Nya dalam setiap langkah dan hembusan napas kita. Kita akan selalu rindu untuk selalu sujud, berdialog dengan-Nya dan membaca ayat-ayat-Nya. Hati kita akan bergetar jika mendengar nama-Nya. Kita akan merasa tentram dalam suka maupun duka. Dan kita akan selalu tersenyum jika meyakini bahwa Allah menyayangi setiap hamba-Nya.
Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang senantiasa mengingat Allah swt, sehingga kita dapat merasakan berdiri di atas podium yang terbuat dari mutiara di akhirat kelak. Amin...
Dalam surat Al-Anfal : 2, Allah swt berfirman :
Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah kuat imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal.”

2. Kagum (Al’ijab)
Cinta terhadap seseorang biasanya diawali oleh rasa kagum. Sesungguhnya kekaguman yang mutlak kita berikan hanyalah kepada Allah swt.


3. Ridho (Ar ridho)
Ridho lebih tinggi maknanya dari ikhlas, kerelaan yang muncul dari hati kecil yang paling dalam. Cinta seorang mukmin lahir dari ketulusan imannya kepada Allah swt. Apapun keadaan yang dialaminya baik senang maupun susah, dia akan ridho menerimanya.